Jalan raya yang halus dengan sapuan aspal kadangkala menggoda hati untuk lebih cepat memacu kendaraan. Ngebut akhirnya menjadi pilihan buat pengendara. Mengasyikkan, tapi juga penuh risiko. Lengah sedikit bisa meregang nyawa. Dan ketika bagi anak sekolahan yang baru awal - alwanya atau baru senang -senangnya naik motor, pastinya akan memacu kendaraannya sekuat tenaga. Apalagi jika sudah bertemu temannya yang sama - sama naik motor, biasanya langsung berubah menjadi ajang kebut - kebutan. Selain itu kurang sadarnya akan keamanan berkendara juga perlu diperhatikan, seperti memakai helm dan menyalakan lampu kendaraan.
Kampanye “Safety Riding” tidak bosan diserukan pemerintah berbagai negara dan banyak pemerhati jalan raya, seperti klub motor. Pemerintahan Victoria di Australia bahkan merilis sejumlah fakta soal mengebut. Inilah fakta tersebut.
- Bertambahnya kecepatan membuat potensi kematian bertambah besar pula.
- Saat kendaraan dipacu melebihi kecepatan 60 km/jam di daerah yang hanya diperbolehkan melaju pada batas kecepatan tersebut, potensi kecelakaan naik dua kali lipat. Ini menurut sebuah penelitian.
- Anda harus rela mengorbankan nyawa untuk membayar waktu tiba di tujuan lebih cepat.
- Mematuhi batas kecepatan yang ditentukan dapat mengurangi kecelakaan dengan efektif.
- Kalau Anda mau mengurangi kecepatan kendaraan 10 persen dari batas maksimal yang diperbolehkan, maka akan mengurangi potensi kecelakaan sampai 40 persen.
- Pejalan kaki yang turut merasakan risiko kecelakaan akibat kecepatan pengendara berada di level 65 km/jam, naik empat kali lipat. Potensi tersebut berkurang kalau pengendara memacu di kecepatan 50 km/jam.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar